Harta Karun Lanun Di Indonesia Yang Masih Hidup Sampai Sekarang
Outus 4 Pieces Treasure Map Party Accessory Gold Mind Treasure Map for Pirate Party Costume Birthday Party Accessory Vintage Retro Style
Order now and get it around Saturday, April 30
Outus 4 Pieces Treasure Map Party Accessory Gold Mind Treasure Map for Pirate Party Costume Birthday Party Accessory Vintage Retro Style
Order now and get it around Saturday, April 30
Outus 4 Pieces Treasure Map Party Accessory Gold Mind Treasure Map for Pirate Party Costume Birthday Party Accessory Vintage Retro Style
Order now and get it around Saturday, April 30
Rasa seperti kepala lanun persegi! pulau harta Caribbean perlu diterokai! Membina kiub kapal lanun anda sendiri, menjadi kapten dan melawan cara anda untuk harta karun! Craft & membina Pirates den! Gunakan blok sambil membina kubu anda! survival Percuma kerajinan permainan berasaskan di dunia kiub dengan lanun, kapal, khazanah emas! Belayar ke akhir di Dunia! Menyembunyikan harta di Pulau Dead Man! Penerokaan Kepulauan Caribbean dengan kapal lanun! Bersedia untuk pertempuran laut! Membina, craft & mencari harta karun tersembunyi! Island survival simulator dalam lanun kali! Berenang, memburu dan meneroka! Belayar dan mencari tanah yang belum diterokai! Menyembunyikan harta, membuat peta harta. Satu-satunya had adalah kreativiti dan imaginasi anda! Kerajinan permainan diambil ke tahap yang lain! Bermain salah satu yang terbaik percuma permainan lanun untuk remaja lelaki & perempuan! Buat Adventure Pirate! ! Tiada penjara dan naga! Hanya anda, sebuah pulau harta karun dan lanun kapal! Ini lite poket saya blok kraf permainan untuk kanak-kanak lelaki dan perempuan, yang diilhamkan oleh permainan kiub & poket berdasarkan voxel popular edisi kreatif, membolehkan anda kraf & membina dunia lanun caribbean anda! Hidup di pulau lanun yang hilang diperbuat daripada piksel dan kiub. Menjadikan tempat ini rumah anda - membina tempat perlindungan! Kraf & membina cerita lanun kuasa tiga sempurna! kraf Exploration dunia di sini! Bermain dalam mod yang kreatif dengan sumber yang tidak terhad atau lombong jauh ke dalam world.Craft kiub, dan meneroka! Nikmati pemandangan tropika island - kiub lautan, haiwan pixel dan hutan! Penerokaan secara rawak rupa bumi kiub , membina dan membuat perkara-perkara yang menakjubkan & sempurna dari yang paling mudah tempat perlindungan, rumah kepada termegah benteng-benteng kiub, istana dan lombong kepada teras bumi mencari harta karun yang tersembunyi! Menjadi pengembara! Menjadi lanun induk. Menyelam ke dalam air, berenang, belayar dan menjadi lanun! Berhati-hati dengan jerung lapar! Permainan ini tidak akan membawa anda hanya kegembiraan dan berehat! Ini permainan untuk kanak-kanak lelaki dan kanak-kanak perempuan akan mendapatkan anda ketagih! Pirates, pulau-pulau tropika dan mod survival kraf dunia. Cube dunia dan kreativiti tidak terhingga anda! Ini permainan lite untuk kanak-kanak lelaki dan kanak-kanak perempuan mengandungi: blok penempatan, dunia kiub, masa sebenar generasi kraf dunia. Membina sebuah dunia kiub lanun Kraf dan menjelajahi dunia kiub - membina maze! Dalam permainan yang luar biasa dan benar-benar percuma ini anda boleh memusnahkan semua blok, mengumpul sumber, terus hidup dan membina bangunan kiub / pixel. Edisi permainan poket (PE) mengandungi sebilangan besar blok yang berbeza yang anda boleh mencipta kiub anda sendiri kepala persegi lanun dunia! Kraf dan meneroka! Jadi terjun ke dunia yang hebat 'Pirate Crafts: Caribbean Island Exploration' - dengan dunia kiub pixel baru dan pengembaraan! blok tempat / kiub bergerak voxels, menggali dan lombong untuk mencari dada mayat itu dengan harta! Pergi melebihi impian wildest anda, membuat kiub lanun pulau anda, istana sendiri atau bandar! Mengubah permukaan dalam persekitaran yang 3D! Membina tempat perlindungan, perjuangan, pertempuran dan menggunakan blok untuk membuat apa sahaja kreativiti anda membawa! Satu-satunya had adalah imaginasi anda! Mulakan kraf kiub dunia! Terus hidup dalam lanun Caribbean Island sebagai orang mati memberitahu tiada cerita!
Harta Karun Lanun Harta Karun Kanak-Kanak Mainan Syiling Emas Mainan Harta Karun Jualan langsung pihak kilang
Laut Indonesia ternyata bukan hanya kaya oleh beragam biota laut yang sangat banyak dan langka, namun juga menyimpan kekayaan materi dari kejayaan masa lalu. Tak tanggung-tanggung, nilainya diperkirakan mencapai triliunan rupiah dan tersebar di 463 titik di seluruh Indonesia.
Kekayaan materi masa lalu tersebut, menurut Direktur Jasa Kelautan Direktorat Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Riyanto Basuki, sudah sepatutnya dijaga dengan baik. Karena, tak hanya bernilai materi, kekayaan bawah air tersebut bernilai sejarah yang sangat tinggi dan tak dipunyai negara lain.
Saat ini, kekayaan materi yang masuk dalam kelompok barang muatan kapal tenggelam (BMKT) itu, sudah ada yang diangkat dari bawah air dan disimpan dengan baik di gudang Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan (PANNAS) BMKT di Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Dari BMKT yang sudah diangkat tersebut, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP pernah merilis jumlahnya diperkirakan mencapai 200 ribu item dan berasal dari 10 kali pengangkatan di bawah 2010 atau sebelum moratorium pengangkatan BMKT diberlakukan.
Di antara kekayaan BMKT yang sudah diangkat itu, terdapat harta karun yang diangkat dari perairan Pantai Utara Jawa Cirebon dan bernilai sedikitnya Rp239 miliar. Dan, koleksi dari Cirebon tersebut, saat ini sedang bersiap dipamerkan di galeri khusus yang dibuka di kantor KKP di Jakarta.
Riyanto Basuki akhir pekan lalu mengatakan, benda yang sudah dipajang di galeri KKP, berasal dari harta karun bernilai paling tinggi dan salah satunya adalah dari hasil pengangkatan di Cirebon. Benda-benda tersebut didatangkan langsung dari gudang penyimpanan BMKT dan sengaja dipilih yang terbaik untuk dipamerkan di galeri.
“Kita ingin pameran ini memberi penegasan kepada publik bahwa Indonesia serius mengembangkan poros maritim. Dan benda-benda ini, adalah bukti bahwa di masa lalu Indonesia pernah jadi poros maritim dunia,” ucap dia.
Selain dari Cirebon yang merupakan harta karun dari Five Dynasty di abad 9 (907-960) masehi, Riyanto menyebutkan, benda yang sudah masuk galeri berasal dari pengangkatan BMKT dari perairan Batu Hitam, Bangka Belitung yang diketahui milik Dinasti Tang di abad 6-9 (618-906) masehi.
“Dan ada juga dari Dinasti Song abad 11 sampai 12 masehi yang diangkat dar perairan Kepulauan Riau. Itu diangkat dari Pulau Buaya dan diperkirakan berasal dari tahun 960 sampai 1.279 masehi,” jelas dia.
Dari seluruh benda yang dipamerkan di galeri, kata Riyanto, jumlahnya diperkirakan mencapai 1.000 koleksi item. Dengan koleksi yang dipamerkan mencakup peralatan kehidupan sehari-hari di zamannya masing-masing, seperti peralatan rumah tangga berbahan keramik, perhiasan, dan koin tua untuk transaksi perdagangan.
“BMKT yang diangkat dari perairan yang disebut, itu adalah berasal dari kapal-kapal karam di masa lalu. Mereka adalah kapal-kapal yang sedang berlayar masuk ke Indonesia melalui Selat Malaka sebagai jalur perdagangan utama dunia,” tutur dia.
Di antara benda yang sudah masuk galeri, adalah koin tua yang berasal dari kapal karam di Cirebon dengan bentuk lingkaran yang memiliki lubang berbentuk kotak di bagian tengah koin. Di sekeliling lubang tersebut, terdapat empat huruf berbahasa Tiongkok. Sebagai ciri khas, koin tersebut terbuat dari perunggu yang menandakan di masa tersebut transaksi perdagangan menggunakan material tersebut.
Lebih rinci, Riyanto membeberkan, benda yang dipamerkan di galeri, adalah gentong, tempayang, mangkok dengan jumlah paling banyak, guci-guci untuk minuman yang berasal dari Dinasti Song, mangkok-mangkok yang punya ciri khas ornamen yang berasal dari Timur Tengah dari Dinasti Bani Fatimiyyah.
Bernilai Triliunan Rupiah
Sebelum menggelar pameran, Asosiasi Perusahaan Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Muatan Kapal Tenggelam Indonesia (APPP BMKTI) pernah merilis data tentang perkiraaan harta karun yang tersimpan di perairan Indonesia. Asosiasi tersebut memperkirakan, sedikitnya ada 464 titik lokasi kapal tenggelam dengan nilai ekonomi harta karun mencapai Rp127,6 triliun.
Tak hanya itu, United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pernah merilis data bahwa ada sekitar 20 ribu kapal yang berasal dari berbagai negara di dunia dan pernah melakukan pelayaran ke Selat Malaka yang diketahui menjadi jalur sutera perdagangan internasional di masa lalu.
Dari jumlah tersebut, UNESCO menyebut seluruhnya tidak pernah kembali ke negara asalnya masing-masing dan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut bahkan memperkirakan seluruh kapal yang memuat banyak sekali materi penting untuk transaksi perdagangan dan yang lainnya, mengalami karam di perairan Indonesia.
Data UNESCO tersebut, kemudian diperkuat dengan data APPP BMKTI yang menyebut ada 134 titik lokasi kapal tenggelam di sekitar perairan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sementara, di sekitar Selat Malaka, lokasi yang terdeteksi ada kapal tenggelam dari masa lalu jumlahnya mencapai 37 titik.
“Selain di Pelabuhan Ratu, lokasi yang banyak ditemukan BMKT, juga ada di sekitar Selat Malaka di perairan Sumatera yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura,” ujar Sekretaris Jenderal APP BMKTI Harry Satrio.
Meski bernilai tinggi, Riyanto Basuki mengakui, keberadaan harta karun BMKT di perairan Indonesia, sebagian di antaranya ada yang berlokasi di perairan dangkal. Akibatnya, harta karun tersebut banyak yang diketahui oleh para nelayan dan warga lokal. Kemudian, mereka secara perseorangan berinisiatif mengambilnya dan menjualnya ke pihak lain.
“Ini yang dikuatirkan. Karena dangkal, mereka bisa menyelam dengan tradisional tanpa alat. Benda yang berhasil diangkat, kemudian dijual ke pihak swasta tanpa sepengetahuan Negara. Ini yang berbahaya,” jelas dia.
Karena mengandung tingkat kerawanan yang tinggi, Riyanto mengaku persoalan tersebut menjadi fokus penanganan oleh Pemerintah dan berharap aset harta karun BMKT yang masih ada di sejumlah perairan Indonesia, bisa terselamatkan dengan utuh.
“Pencurian terjadi, karena lautnya tidak terlalu bergelombang dan dangkal. Ini jadi konsen kita untuk menyelamatkan benda-benda BMKT,” ungkap dia.
Riyanto mengatakan, persoalan pencurian juga yang menyebabkan Pemerintah memberlakukan moratorium pengangkatan harta karun BMKT sejak 2011 hingga sekarang. Karena, Pemerintah sadar bahwa benda BMKT adalah kekayaan Negara yang harus dijaga dan bisa dimanfaatkan dengan baik.
Kepala Sub Direktorat Pengawasan Produk dan Jasa Kelautan PSDKP KKP Halid Yusuf mengungkapkan, sejak moratorium izin BMKT diberlakukan dan investasi asing tertutup untuk pengangkatan BMKT, kasus penjarahan bermunculan di sejumlah daerah yang memiliki titik BMKT. Dia menyebut, sepanjang 2016 saja, tercatat sedikitnya sudah ada 5 kasus pencurian benda BMKT di Natuna, Lingga, Bangka Belitung, dan Pulau Selayar.
Seperti diketahui, sebelum diberlakukan moratorium, Indonesia sudah mengangkat harta karun di 10 lokasi perairan. Namun, Indonesia pernah mengalami pencurian BMKT yang dilakukan Michael Hatcher dari kapal Geldermalsen. Benda BMKT dari kapal tersebut kemudian dilelang di Balai Lelang Christie di Belanda dan menghasilkan uang senilai USD17 juta. Hasil pelelangan tersebut tidak dibagi sepeserpun kepada Indonesia.
2017, Harta Karun dari Natuna Diangkat
Karena sudah 7 (tujuh) tahun tidak dilakukan pengangkatan, Riyanto Basuki berharap, Pemerintah bisa melakukan pengangkatan lagi pada 2017 ini. Dengan demikian, resiko dari pencurian bisa diminimalisir dan harta karun yang ada bisa dimanfaatkan.
Namun, untuk bisa mengangkat harta karun, Riyanto mengaku pihaknya masih menunggu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan ditandatangani. Selain itu, pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk penentuan titik lokasi yang akan diangkat harta karunnya.
Riyanto menyebut, dari sekian banyak titik yang dideteksi ada BMKT, Pemerintah akan fokus pada titik di sekitar Bangka Belitung dan Natuna (Kepri). Untuk pengangkatan tersebut, sepenuhnya akan dilakukan oleh Pemerintah dengan biaya sendiri dari APBN.
“Karena pengangkatan BMKT ini sudah masuk daftar negatif investasi, maka yang harus melakukannya adalah Pemerintah langsung. Semua stakeholder akan dilibatkan, karena biaya pengangkatannya sangat mahal,” papar dia.
Lokasi-lokasi yang menjadi fokus pengangkatan tersebut, kata Riyanto, adalah lokasi yang paling rawan dicuri dan diketahui memiliki titik lokasi yang banyak. Perairan Kepulauan Riau, kata dia, adalah lokasi yang paling banyak terdeteksi memiliki harta karun BMKT dan salah satunya paling banyak ada di Kepulauan Natuna dan Kepulauan Lingga.
https://www.mongabay.co.id/2017/02/06/sebanyak-apa-harta-karun-yang-ada-di-perairan-indonesia-sekarang/
Nama Samuel Bellamy diingati sebagai salah seorang la.nun paling masyhur di Laut Caribbean. Kesohorannya banyak disumbang oleh kejayaan beliau dalam menghimpunkan harta karun antara yang terbesar nilainya – di mana sebahagiannya sudah pun dijumpai oleh ahli arkeologi dan dipamerkan di muzium tersendiri.
Samuel Bellamy dilahirkan pada tahun 1689 di Devonshire, England. Kebanyakan maklumat berkaitan usia mudanya telah pun hilang. Setakat yang diketahui, beliau menyertai angkatan laut British dan terlibat dalam beberapa buah pertem.puran pada penghujung usia remajanya.
Beliau juga sempat mendirikan rumah tangga. Namun beberapa tempoh kemudian, beliau keluar meninggalkan anak isterinya untuk berlayar ke pantai Florida bagi memburu harta karun. Dalam perjalanan, Bellamy singgah di Pelabuhan Eastham, Massachusetts.
Sepanjang berada di sana, Bellamy menjalinkan hubungan dengan seorang gadis dan dikurniakan seorang anak. Cuma malangnya, anak itu hanya sempat hidup selama beberapa hari sebelum dijemput a.jal.
Bellamy kemudian sekali lagi meninggalkan kekasihnya demi membu.ru harta karun. Kali ini, beliau berangkat bersama rakannya yang bernama Paulsgrave Williams. Bellamy seterusnya memilih untuk menyertai kru la.nun Benjamin Hornigold setelah mengharungi bulan-bulan yang suram.
Nama Hornigold dikenali sebagai la.nun yang berpendiri an – beliau hanya menyasarkan kapal-kapal Perancis dan Sepanyol. Sikap toleransi Hornigold ke atas orang-orang taha.nan juga melonjakkan lagi prestijnya.
Namun, takdir menyediakan perjalanan yang berbeza. Pada bulan Jun 1716, anak-anak kapalnya ingkar dan berhasrat mahu menye.rang kapal-kapal Inggeris. Pengambil-alihan kepimpinan lantas berlaku. Hornigold digu.lingkan.
Atas persetujuan ramai, Samuel Bellamy diangkat sebagai kapten baru dengan Paulsgrave Williams menjadi orang kedua. Di bawah kepimpinan Bellamy, kru la.nun tersebut berhasil merom.pak lebih 50 buah kapal di Lautan Atlantik dan Caribbean dalam tempoh setahun singkat.
Disebabkan kepimpinannya yang bersifat terbuka, anak-anak buahnya menggelar beliau sebagai ‘Robin Hood La.nun’. Beliau juga sinonim dengan pakaian mahal, khususnya kot berwarna hitam. Kain selempangnya pula biasa dipenuhi dengan empat laras pis.tol. Justeru, beliau turut dijuluki ‘Black Bellamy’ (Bellamy Hitam).
Catatan sejarah menyifatkan beliau sebagai seorang yang berpostur tinggi, berbadan sasa, dan berpenampilan kemas. Kapal utamanya diberi nama Sultana. Kapal keduanya – Mary Anne – pula terkenal sebagai kapal yang pantas. Bersama dua buah kapal ini, Bellamy menempa nama sebagai ‘serigala Atlantik’ yang digeruni ramai.
Pada bulan Februari 1717, Bellamy berjaya meram.pas sebuah kapal pengangkut ham.ba milik Inggeris yang dikenali sebagai Whydah. Ketika itu, kapal tersebut sedang dalam perjalanan ke Jamaica dengan membawa muatan emas, perak, dan gading. Kapal ini dianggap sebagai ram.pasan terbesar dalam karier Bellamy. Justeru, tidak hairan jika beliau sanggup menggantikan Sultana dengan Whydah.
Whydah merupakan kapal geliung seberat 300 tan yang mempunyai tiga layar dan berukuran 34 meter panjang. Dicatatkan, kelajuannya mampu mencecah sehingga 13 knot (24 km/h). Nama kapal ini diambil bersempena sebuah kerajaan di Afrika Barat, Ouidah. Ia dibina di London pada tahun 1715, dengan pemilikan asalnya kembali kepada seorang ahli Parlimen British bernama Sir Humphrey Morice.
Sebagai kapal pengangkut ham.ba, Whydah direka khas dengan teknologi paling terkehadapan. Persen.jata.annya juga tidak ketinggalan. Oleh kerana itu, sejarah menyifatkan keunggulan kapal Whydah sebagai satu dalam seribu.
Sehingga April 1717, karier Bellamy berjalan dengan lancar. Nasib malangnya bermula apabila perlayarannya diba.dai ribut kencang di Cape Cod, Amerika Syarikat. Sekitar lewat malam, Whydah merem.puh beting pasir yang berjarak kira-kira 152 meter dari Pantai Marconi.
Me.riam yang menjadi kebanggaan Bellamy habis menghen.tam badan kapal yang terjungkit terbalik sekali gus mengakibatkan kayu-kayannya berkecai dan berselerakan di lantai lautan. Menjelang pagi, kapal Mary Anne pula menerima nasib serupa.
Menurut laporan anak-anak kapal yang terselamat – dua dari Whydah dan tujuh dari Mary Anne – sewaktu kejadian ini berlaku, Whydah mengangkut lima tan emas, habuk emas, perak, batu permata, dan seumpamanya.
Petaka ini turut memangsakan Bellamy. Kebanyakan anak kapal yang terselamat pula diber.kas dan riwayat mereka ditamatkan di tali gan.tung – kecuali dua orang tukang kayu yang dibebaskan, dan seorang pengemudi warga India bernama Miskito (Bellamy memanggilnya John Julian, berusia 16 tahun) yang dijual sebagai ham.ba.
Kisah Bellamy bagaimanapun tidak terku.bur di sini. Nama beliau sekali lagi disebut-sebut selepas sepasukan arkeologis mengumumkan penemuan bang.kai kapal Whydah pada bulan Julai 1984. Penemuan ini diperakui sebagai bangkai kapal la.nun pertama yang pernah dijumpai di Amerika Utara.
Nilai khazanahnya juga diperakui sebagai antara yang paling besar – dengan berat keseluruhan khazanah yang dijumpai mencecah 4.5 hingga 5 tan, termasuklah gading, emas, dan matawang bernilai 20,000 hingga 30,000 pound sterling.
Tahun penemuan Whydah sebenarnya berlaku lebih awal, iaitu pada tahun 1982 oleh sepasukan penyelam yang diketuai dan dibiayai oleh Barry Clifford. Ketika dijumpai, Whydah berada sedalam 4.3 meter di bawah paras laut. Bersamanya, dijumpai lebih 200,000 buah artifak termasuklah laras-laras me.riam, emas, batu-batu berharga, barangan kemas, dan lain-lain.
Clifford dan anak-anak buahnya turut menemukan sejumlah sen.jata, pakaian, kelengkapan, dan barangan lain milik lanun. Antaranya termasuklah rantai gari, cincin, rantai leher, dan kepala tali pinggang. Penemuan paling menarik mungkin melibatkan sebahagian rangka milik lanun paling muda setakat yang diketahui – iaitu John King. Dipercayai, King baru berusia 9 tahun ketika berada di atas Whydah pada hari terakhirnya.
Pada tahun 1985, Clifford menjumpai loceng kapal yang diukir padanya tulisan ‘The Whydah Galley 1716’. Berbekalkan artifak-artifak yang tidak terhitung banyaknya ini, Clifford kemudian menubuhkan The Whydah Pirate Museum (Muzium Lanun Whydah) di MacMillan Wharf, Massachusetts. Muzium ini didedikasikan sepenuhnya buat Samuel Bellamy dan Whydah, dengan ribuan artifak daripada bangkai kapal sebenar dipamerkan di sana.
TERJEMAHAN Natalia Klimczak. (11 Januari 2016). Samuel Bellamy and the Treasure of Whydah. Ancient Origins.
Perhatian sebentar… — Sejak 2012, kami bersungguh menyediakan bacaan digital secara percuma di laman ini dan akan terus mengadakannya selaras dengan misi kami memandaikan anak bangsa.
Namun menyediakan bacaan secara percuma memerlukan perbelanjaan tinggi yang berterusan dan kami sangat mengalu-alukan anda untuk terus menyokong perjuangan kami.
Tidak seperti yang lain, The Patriots tidak dimiliki oleh jutawan mahupun politikus, maka kandungan yang dihasilkan sentiasa bebas dari pengaruh politik dan komersial. Ini mendorong kami untuk terus mencari kebenaran tanpa rasa takut supaya nikmat ilmu dapat dikongsi bersama.
Kini, kami amat memerlukan sokongan anda walaupun kami faham tidak semua orang mampu untuk membayar kandungan. Tetapi dengan sokongan anda, sedikit sebanyak dapat membantu perbelanjaan kami dalam meluaskan lagi bacaan percuma yang bermanfaat untuk tahun 2024 ini dan seterusnya. Meskipun anda mungkin tidak mampu, kami tetap mengalu-alukan anda sebagai pembaca.
Sokong The Patriots dari serendah RM2.00, dan ia hanya mengambil masa seminit sahaja. Jika anda berkemampuan lebih, mohon pertimbangkan untuk menyokong kami dengan jumlah yang disediakan. Terima kasih. Moving forward as one.
Pilih jumlah sumbangan yang ingin diberikan di bawah.
RM2 / RM5 / RM10 / RM50 — Terima kasih